Internal Memory Computer
1.
Operasi
Sel Memori
RAM |
Komponen utama dalam sistem komputer
adalah Arithmetic Logic Unit (ALU), Control Circuitry, Storage Space dan
piranti Input/Output. Jika tanpa memory, maka komputer hanya berfungsi sebagai
digital signal processing devices, contohnya kalkulator atau media player.
Kemampuan
memory untuk menyimpan data, instruksi dan informasi-lah yang membuat komputer
dapat disebut sebagai general-purpose komputer. Komputer merupakan piranti
digital, maka informasi disajikan dengan sistem bilangan binary.
Teks, angka,
gambar, sudio dan video dikonversikan menjadi sekumpulan bilangan binary
(binary digit atau disingkat bit). Sekumpulan bilangan binary dikenal dengan
istilah BYTE, dimana 1 byte = 8 bits.
Semakin besar
ukuran memory-nya maka semakin banyak pula informasi yang dapat disimpan di
dalam komputer (storage devices). Elemen dasar memori adalah sel memori.
Walaupun digunakan sejumlah teknologi elektronik, seluruh sel memori memiliki
sifat–sifat tertentu :
·
Sel memori memiliki dua keadaan stabil (atau
semi-stabil), yang dapat digunakan untuk merepresentasikan bilangan biner 1
atau 0.
·
Sel memori mempunyai kemampuan untuk ditulisi (sedikitnya
satu kali).
·
Sel memori mempunyai kemampuan untuk
dibaca.
Umumnya sel
memori mempunyai tiga terminal fungsi yang mampu membawa sinyal listrik.
Terminal select berfungsi memilih operasi tulis atau baca. Untuk penulisan,
terminal lainnya menyediakan sinyal listrik yang men-set keadaan sel bernilai 1
atau 0, sedangkan untuk operasi pembacaan, terminal ini digunakan sebagai
keluaran.
2.
Karakteristik Sistem Memori
Untuk
mempelajari sistem memori secara keseluruhan, harus mengetahui karakteristik–karakteristik
kuncinya. Karakteristik penting sistem memori disajikan dalam berikut:
a.
Lokasi *(CPU, Internal (main), External (secondary))
Dilihat dari
lokasi, memori dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu register, memori
internal dan memori eksternal. Register berada di dalam chip prosesor, memori
ini diakses langsung oleh prosesor dalam menjalankan operasinya.
·
Register digunakan sebagai memori sementara dalam
perhitungan maupun pengolahan data dalam prosesor.
·
Memori internal adalah memori yang berada diluar chip
prosesor namun mengaksesannya langsung oleh prosesor.
·
Memori internal dibedakan menjadi memori utama dan cache
memori. Memori eksternal dapat diakses oleh prosesor melalui piranti I/O,
memori ini dapat berupa disk maupun pita.
b.
Kapasitas *(Ukuran word, Jumlah word)
Kapasitas
memori internal maupun eksternal biasanya dinyatakan dalam mentuk byte (1 byte
= 8 bit) atau word. Panjang word umumnya 8, 16, 32 bit. Memori eksternal
biasanya lebih besar kapasitasnya daripada memori internal, hal ini disebabkan
karena teknologi dan sifat penggunaannya yang berbeda.
c. Satuan Transfer *(Word,
Block)
Bagi memori
internal, satuan tranfer sama dengan jumlah saluran data yang masuk ke dan
keluar dari modul memori. Jumlah saluran ini sering kali sama dengan panjang
word, tapi dimungkinkan juga tidak sama. Tiga konsep yang berhubungan dengan
satuan transfer :
·
Word, merupakan satuan “alami” organisasi memori. Ukuran
word biasanya sama dengan jumlah bit yang digunakan untuk representasi bilangan
dan panjang instruksi.
·
Addressable units, pada sejumlah sistem, adressable units
adalah word. Namun terdapat sistem dengan pengalamatan pada tingkatan byte.
·
Unit of tranfer, adalah jumlah bit yang dibaca atau
dituliskan ke dalam memori pada suatu saat.
Pada memori
eksternal, tranfer data biasanya lebih besar dari suatu word, yang disebut
dengan block.
d.
Metode Akses *(Sequential access, Direct
access, Random access, Associative access)
Perbedaan tajam
yang terdapat pada sejumlah jenis memori adalah metode access-nya. Terdapat
empat macam metode :
·
Sequential access, memori
diorganisasi menjadi unit–unit data yang disebut record. Akses harus dibuat
dalam bentuk urutan linier yang spesifik. Informasi mengalamatan yang disimpan
dipakai untuk memisahkan record–record dan untuk membantu proses pencarian.
Terdapat shared read/write mechanism untuk penulisan/pembacaan memorinya. Pita
magnetik merupakan memori yang menggunakan metode sequential access.
·
Direct access, sama sequential
access terdapat shared read/write mechanism. Setiap blok dan record memiliki alamat
unik berdasarkan lokasi fisiknya. Akses dilakukan langsung pada alamat memori. Disk adalah memori direct access.
·
Random access, setiap lokasi memori dipilih secara random
dan diakses serta dialamati secara langsung. Contohnya adalah memori utama.
·
Associative access, merupakan jenis random akses yang
memungkinkan pembandingan lokasi bit yang diinginkan untuk pencocokan. Jadi
data dicari berdasarkan isinya bukan alamatnya dalam memori. Contoh memori ini
adalah cache memori.
e.
Kinerja *(Access time, Cycle time, Transfer
rate)
Berdasarkan
karakteristik unjuk kerja, memiliki tiga parameter utama pengukuran unjuk
kerja, yaitu :
·
Access time, bagi random access memory, waktu akses
adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca atau tulis. Sedangkan
untuk memori non-random akses merupakan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan
mekanisme baca atau tulis pada lokasi tertentu.
·
Memory cycle time, konsep ini digunakan pada random
access memory dan terdiri dari access time ditambah dengan waktu yang diperlukan
transient agar hilang pada saluran sinyal.
·
Transfer rate, adalah kecepatan data
transfer ke unit memori atau dari unit memori. Pada random access memory sama dengan
1/(cycle time). Sedangkan untuk nonrandom access memory dengan perumusan.
f. Tipe Fisik *(Semikonduktor,
Magnetik)
Jenis tipe
fisik memori yang digunakan saat ini adalah memori semikonduktor dengan
teknologi VLSI dan memori permukaan magnetik seperti yang digunakan pada disk
dan pita magnetik
g. Karakteristik *(Volatile/nonvolatile, Erasable/nonerasable)
Berdasarkan karakteristik
fisik, media penyimpanan dibedakan menjadi volatile dan nonvolatile,
serta erasable dan nonerasable. Pada volatile memory,
informasi akan hilang apabila daya listriknya dimatikan, sedangkan non-volatile
memory tidak hilang walau daya listriknya hilang. Memori permukaan magnetik adalah contoh no-nvolatile
memory, sedangkan semikonduktor ada yang volatile dan non-volatile.
Ada jenis memori semikonduktor yang tidak bisa dihapus kecuali dengan
menghancurkan unit storage-nya, memori ini dikenal dengan ROM (Read
Only Memory).
ROM (READ
ONLY MEMORY)
Read only
memory (ROM) sangat berbeda
dengan RAM, seperti namanya, ROM berisi pola data permanen yang tidak dapat
diubah. Data yang tidak bisa diubah menimbulkan keuntungan dan juga kerugian.
Keuntungannya untuk data yang permanen dan sering digunakan pada sistem operasi
maupun sistem perangkat keras akan aman diletakkan dalam ROM.
Terdapat 6 macam jenis, yaitu: Mask
ROM , PROM, EPROM, EAROM, EEPROM dan Flash Memory. EEPROM (electrically
erasable programprogrammable read only memory) merupakan memori yang dapat
ditulisi kapan saja tanpa menghapus isi sebelumnya. EEPROM menggabungkan
kelebihan non-volatile dengan fleksibilitas dapat di-update. Bentuk
memori semikonduktor terbaru adalah flash memory. Memori ini dikenalkan tahun 1980-an
dengan keunggulan pada kecepatan penulisan programnya. Flash memory menggunakan
teknologi penghapusan dan penulisan elektrik. Seperti halnya EPROM, flash
memory hanya membutuhkan sebuah transistor per byte sehingga dapat
diperoleh kepadatan tinggi.
*Macam/Keterangan
Source:
http://adyt.blog.unsoed.ac.id/2010/12/14/memori-internal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar